Sabtu, 15 September 2012

Mahzab Psikologi (Lama)


  1. Behaviorisme
Mazhab behaviourisme adalah mazhab yang mengedepankan perilaku nyata (process of external control). Mazhab ini juga menekankan pada pragmatisme. Maksudnya, sesuatu itu dianggap sebagai suatu kebenaran bila sesuatu itu memiliki nilai manfaat (the truth is in the making).
Beberapa tokoh yang termasuk dalam mazhab ini diantaranya adalah:
a.       John B. Watson
b.       Ivan Petrovich Pavlov
Pavlov terkenal dengan teori Conditioning Clasic. Eksperimennya terhadap anjing mengindikasikan bahwa lingkungan dapat mengkondisikan perilaku sebagaimana yang diharapkan oleh lingkungan. Refleks atau respon keluar sesuai kondisi yang dipersyaratkan.
c.        Skinner
Menurut Skinner, bukan stimulus yang menghasilkan respon, tetapi konsekuensi (akibat) dari perbuatan yang dilakukan oleh individulah yang menghasilkan respon, baik yang akan diulang kembali (reinforcement positif) maupun tidak (reinforcement  negatif).
d.       Bandura
Menurut Bandura, bukan konsekuensi (akibat dari perbuatan) yang menyebabkan pengulangan perilaku (reinforcement), tetapi adanya kemauan (internal consequence) dari dalam diri individu. Teori belajar sosial (Social Learning Theory) yang diperkenalkan Bandura menekankan bahwa meniru atau meneladani perilaku orang lain merupakan salah satu bentuk internal consequence.
Baik Skinner maupun Bandura sama-sama menerapkan Behaviour Modification (Modifikasi Perilaku) sebagai cara mengubah perilaku seseorang oleh eksternal control (counselor), dan mengaitkannya dengan hal-hal yang menyebabkan perilaku terjadi.

  1. Intrapsikis
Mazhab intrapsikis mengedepankan pada proses internal dalam diri individu (process of internal control). Beberapa tokoh yang termasuk dalam mazhab ini diantaranya adalah:
a.       Sigmund Freud
Freud memandang pengalaman masa kecil (childhood experience) mempengaruhi perilaku seseorang.
b.       Carl Gustaf Jung
Menurut Jung, bukan masa lalu yang mempengaruhi perilaku, melainkan masa depan. Jung membagi ketidaksadaran ke dalam kesadaran individual dan kesadaran kolektif (collective unconscious).
c.        Alfred Adler
Adler mengemukakan bahwa over compensation adalah perilaku orang yang mengatasi rasa minder dengan sesuatu yang berlebihan. Menurut Adler, rasa minder dapat dikompensasi (diseimbangkan) dengan dua cara, yaitu kompensasi yang bersifat real dan semu. Kompensasi real misalnya adalah mengembangkan potensi lain yang dimiliki individu yang merasa minder. Misalnya seorang anak yang secara akademis/ intelegensi kurang baik, tetapi memiliki prestasi di bidang olah raga. Kompensasi semu misalnya kenakalan yang ditunjukkan seorang anak yang kurang pandai, karena perasaan mindernya.
d.       Karen Horney
Tokoh yang muncul pada abad ke-20 ini berpendapat bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh interaksi dengan individu lain (hubungan interpersonal). Pendapat ini dipengaruhi oleh seorang filsuf, Martin Buber yang berpendapat bahwa “manusia adalah manusia karena ada manusia lain yang mengelilinginya”.
e.       Sullivan
Menurut Sullivan, perilaku dipengaruhi oleh pengalaman social dan budaya (social and cultural experience) dari seorang individu.

  1. Humanisme
Mazhab humanisme dapat dikategorikan sebagai mazhab yang relatif baru. Dalam arti, mazhab ini memandang manusia sebagai satu kesatuan yang terdiri dari berbagai unsur yang bersinergi.
Beberapa tokoh yang termasuk dalam mazhab ini antara lain:
a.       Carl Rogers
Tokoh yang sangat terkenal dalam dunia bimbingan dan konseling ini percaya bahwa baik faktor genetik dan lingkungan sama-sama memiliki pengaruh dalam pembentukan perilaku manusia. Rogers dengan metode EKLEKTIKnya, mencoba menengahi pandangan dari mazhab behaviourisme (directive) dan intrapsikis (non directive).
b.       Abraham Maslow
c.        Gardner
Perhatiannya terhadap aspek kecerdasan manusia memberikan pandangan akan kecerdasan jamak (multiple intellegencies) yang dimiliki individu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar