Selasa, 29 Januari 2013

Taksonomi Bloom


Taksonomi adalah sistem klasifikasi.
Taksonomi Bloom artinya taksonomi yang dikembangkan ole Benjamin Bloom dan rekannya; terdiri dari sasaran pendidikan dalam 3 (tiga) domain, kognitif, afektif dan psikomotor (1956)
1.       Domain Kognitif
Taksonomi kognitif Bloom mengandung enam sasaran (Bloom, dkk, 1956)
·         Pengetahuan. Murid mempunyai kemampuan mengingat informasi, misalnya sasarannya adalah mendaftar atau mendeskripsikan empat keuntungan utama dari penggunanaan komputer untuk pengalohan kata
·         Pemahaman. Murid dapat memahami informasi dan menerangkannya dengan menggunakan kalimat mereka sendiri. Misal sasarannya adalah menjelaskan atau mendiskusikan bagaimana komputer dapat dipakai secara efektif untuk pengolahan kata
·         Aplikasi. Murid menggunakan pengetahuan yang dimiliknya untuk memecahkan masalah kehidupan nyata. Misal sasarannya adalah mengaplikasikan apa yang telah di pelajari tentang penggunaan komputer pengolah kata untuk dimanfaatkan dalam berbagai pekerjaan
·         Analisis. Murid memecah informasi yang kompleks menjadi bagian yang kecil-kecil dan dan mengaitkan informasi yang satu dengan informasi yang lain. Misal sasarannya adalah membandingkan satu tipe program pengolah kata dengan program lain untuk mengerjakan tugas membuat paper.
·         Sintesis. Murid mengombinasikan elemen-elemen dan menciptakan informasi baru. Misal, sasarannya adalah menata semua hal yang telah dipelajari tentang penggunaan komputer untuk penulisan
·         Evaluasi. Murid membuat penilaian dan keputusan yantung baik. Misal sasarannya adalah mengkritik program pengolah kata untuk menilai kekuatan dan kelemahan masing-masing program
Ketika Bloom pertama kali menyajikan taksonomi ini, dia mendeskripsikan enam sasaran kognitif yang diurutkan secara hierarkis dari level rendah (pengetahuan dan pemahaman) ke level tinggi (aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi) dengan sasaran level tinggi dibangun di atas sasaran level rendah. Akan tetapi, para pendidik sering kali mengabaikan level ini dan hanya menggunakannya sebagai cara komprehensif untuk mengkaji tujuan kognitif yang berbeda. Sasaran kognitif Bloom dapat dipakai saat penilaian perencanaan. Soal benar/salah, pilhan ganda dan jawaban singkat seringkali dipakai untuk menilai pengetahuan dan pemahaman. Pertanyaan esai, diskusi kelas, proyekdan portofolio adalah cara yang baik untuk menilai aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2.       Domain Afektif
Taksonomi afektif terdiri dari lima sasaran yang berhubungan dengan respon emosinal  terhadap tugas (Kratwohl, Bloom & Masia, 1964). Masing-masing dari lima sasaran itu mensyaratkan agar murid menunjukkan tingkat komitmen dan intensitas emosional tertentu.
·         Penerimaan. Murid mengetahui atau memerhatikan sesuatu di lingkungan. Misalnya, tamu datang ke kelas untuk bicara dengan murid mengenai membaca. Sasarannya adalah murid mendengarkan tamu itu secara seksama.
·         Respon. Murid termotivasi untuk belajar dan menunjukkan perilak baru sebagai hasil dari pengalamannya. Sasarannya adalah murid termotivasi untuk menjadi pembaca yang lebih baik setelah mendengarkan presentasi dari si tamu
·         Menghargai. Murid terlibat atau berkomitmen pada beberapa pengalaman. Sasarannya adalah murid menghargai kemampuan membaca sebagai salah satu kemampuan yang penting
·         Perngorganisasian. Murid mengintegrasikan nilai baru ke perangkat nilali yang sudah ada dan memberi prioritas yang tepat. Sasarannya adalah meminta murid untuk berpartisipasi dalam klub buku
·         Menghargai karakterisasi. Murid bertindak sesuai dengan nilai tersebut dan berkomitmen kepada nilai tersebut. sasaranya adalah murid semakin menghargai manfaat membaca selam satu tahun ajaran   
3.       Domain Psikomotor
Kebanyakan dari kita menghubungkan aktivitas motor dengan pendidikan fisik dan atletik, tetapi banyak subjek lain, seperti menulis dengan tangan dan pengolahan kata, juga membutuhkan gerakan. Dalam sains, murid harus menggunakan peralatan yang kompleks; seni visual dan pahat membutuhkan koordinasi mata dan tangan. Sasaran psikomotor menurut Bloom adalah
·         Gerak Refleks. Murid merespon suatu stimulus secara refleks tanpa perlu banyak berpikir. Misalnya, murid berkedip ketika ada benda yang tiba-tiba melintas di depan matanya
·         Gerak fundamental dasar. Murid melakukan gerakan dasar untuk tujuan tertentu seperti memegang mikrofon dan menyalakannya.
·         Kemampuan perseptual. Murid menggunakan indera, seperti penglihatan, pendengaran, atau sentuhan untuk melakukan sesuatu. Misalnya, murid melihat bagaimana memegang alat dalam sains, seperti mikroskop, dan mendengarkan instruksi untuk menggunakannya
·         Kemampuan fisik. Murid mengembangkan daya tahan, kekuatan, fleksibilitas, dan kegesitan. Misalnya murid menunjukkan kemampuan lari jarak jauh atau menendang bola
·         Gerakan terlatih. Murid melakukan keterampilan fisik yang kompleks dengan lancar. Misalnya murid bisa melukis dengan baik
·         Perilaku nondiskusif. Murid mengkomunikasikan perasaan dan emosinya melalui gerak tubuh. Misalnya murid melakukan pantomim atau tarian untuk mengkomunikasikan musik.

Taksonomi Bloom untuk domain kognitif, afektif dan psikomotor dapat digunakan oleh guru untuk merancang instruksi. Di masa lalu, perencanaan instruksional umumnya di fokuskan pada sasaran kognitif dan behavioral. Taksonomi Bloom memberikan pertimbangan yang lebih luas dengan memasukkan domain afektif, dan psikomotor.
 Bagan dibawah menampilkan domain Bloom dan daftar  kata kerja terkait yang dapat digunakan untuk menciptakan sasaran selama perancanaan instruksional
Domain Kognitif
Kategori
Kata Kerja Terkait
Pengetahuan

Pemahaman



Aplikasi



Analisis

Sintesis


Evaluasi
Mendaftar, membaca, mengindetifikasi, mendefinisikan, menunjukkan, menamai, mengutip, menggarisbawahi
Menerjemahkan, mengubah, meringkas, menyusun kalimat, mengilustrasikan, menginterpretasikan, memperkirakan, menginterpolasikan, mengekstrapolasikan, mengklasifikasi, mengkategorisasi, mereorganisasi, menjelaskan, memprediksi
Mengaplikasikan, menggeneralisasikan, menghubungkan, menggunakan, memanfaatkan, mentransfer, membuat grafik, mencontohkan, mengilustrasikan, mentabulasikan, mengkalkulasikan, menghitung, menurunkan, menambahkan
Menganalisis, membandingkan, membedakan, mendeteksi, mengedit, mendiskriminasi
Memproduksi, menyusun, memodifikasi, menemukan, mengusulkan, merencanakan, mendesain, mengombinasikan, mengorganisasikan, mensintesiskan, mengembangkan, merumuskan
Menilai, membuat argumen, memvalidasi, memprediksi, menilai, memutuskan, meninjau, menyimpulkan, mengevaluasi, menjelaskan, mengkritik
Domain Afektif
Kategori
Kata Kerja Terkait
Penerimaan

Respons

Penilaian

Pengaturan

Karakterisasi Nilai
Menerima, membedakan, mendengarkan, memisahkan, memilih, membagi, menyetujui
Menyetujui, memuji, mendukung, mengikuti, mendiskusikan, membantu, latihan, latihan, meluangkan waktu, menyusun kalimat
Berargumen, berdebat, menolak, mendukung, memprotes, berpartisipasi, menyokong, memuji
Mendiskusikan, membandingkan, menyeimbangkan, mendefinisikan, mengabtraksi, merumuskan, membuat teori, menata
Mengubah, menghindari, melengkapi, mengelola, memecahkan, merevisi, menentang, meminta
Domain Psikomotor
Kategori
Kata Kerja Terkait
Gerak refleks
Fundamental dasar
Kemampuan persepsi
Kemampuan fisik

Gerak terlatih

Perilaku nondiskusif
Berkedip, menggeliat, santai, menyentak, merenggangkan
Berjalan, lari, melompat, menarik, memanipulasi, menangkap, merenggut, berdiri
Mengikuti, menjaga, memelihara, mengidentifikasi, membaca, menulis, mendaftar, menyeimbangkan, melacak, mencetak, melafalkan
 Berjingkat, melonjak, melompat, berlari, menyentuh, mengangkat, mendorong, menarik, menepuk, menjejak, melayang, memukul, melempar, melontar, mengguncang
Menggambar, menari, bermain ski, bermain skate, melukis, membangun, voli, balap, bersiul, gerak jalan, jungkir balik, memalu, menatah, mensketsa
Pantomim, mimik, mengatur, menampilkan, berkomunikasi, memberi isyarat, menggunakan gerak tubuh
 

Belakangan ini, sekelompok psikologi pendidikan memperbarui pengetahuan Bloom dan dimensi proses kognitifnya berdasarkan teori dan temuan terbaru (anderson & Krathwohl, 2001). Dalam Upgrade ini, dimensi pengetahuan mengandung empat kategori, yang berada dalam kontinum mulai dari konkret (faktual) sampai abstrak (metakognisi).
·         Faktual. Elemen dasar yang harus diketahui murid agar bisa menguasai disiplin ilmu dan memecahkan problem didalamnya (kosakata teknis, sumber informasi)
·         Konseptual. Kesalinghubungan antar elemen dasar di dalam struktur yang lebih besar yang membuatnya bisa berfungsi  bersama (periode waktu geologis, bentuk kepemilikan bisnis)
·         Prosedural. Bagaimana melakukan sesuatu, metode penelitian, dan kriteria untuk menggunakan suatu keahlian (keahlian yang dipakai dalam melukis dengan cat warna, teknik wawancara)
·         Meta kognitif. Pengetahuan kognisi dan kesadaran akan kognitif seseorang (pengetahuan tentang penjelasan dan strategi untuk mengingat)

Dalam update dimensi proses kognitif, enam kategori berada dalam kontinum dari kurang kompleks (mengingat) sampai lebih kompleks (mencipta):
·         Mengingat. Mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang (mengetahui tanggal-tanggal dalam sejarah)
·         Memahami. Mengkonstruksi makna dari isntruksi yang mencakup menginterpretasi, mencontohkan, mengklasifikasi, meringkas, mengambil kesimpulan, membandingkan dan menjelaskan (menjelaskan sebab-sebab revolusi Perancis abad 18)
·         Mengaplikasikan. Menggunakan suatu prosedur dalam situasi tertentu (menggunakan hukum fisika dalam situasi yang tepat)
·         Menganalisis. Memecah materi menjadi bagian-bagian komponen dan menentukan  bagaimana bagian-bagian itu saling berhubungan satu sama lain dan bagaimana mereka berhubungan dengan keseluruhan atau dengan tujuan (membedakan antara angka yang relevan dan tidak relevan dalam problem matematika)
·         Mengevaluasi. Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar tertentu (mendeteksi inkosistensi atau kesalahan dalam suatu produk)
·         Mencipta. Menyatukan elemen-elemen untuk membentuk suatu kesatuan yang koheren atau fungsional; mereorganisasi elemen-elemen ke dalam pola atau struktur baru (mencipta hipotesis untuk menjelaskan sebuah fenomena yang tampak)

1 komentar:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus