- Behaviorisme
Mazhab
behaviourisme adalah mazhab yang mengedepankan perilaku nyata (process of external control). Mazhab ini
juga menekankan pada pragmatisme. Maksudnya, sesuatu itu dianggap sebagai suatu
kebenaran bila sesuatu itu memiliki nilai manfaat (the truth is in the making).
Beberapa
tokoh yang termasuk dalam mazhab ini diantaranya adalah:
a.
John B. Watson
b.
Ivan Petrovich Pavlov
Pavlov
terkenal dengan teori Conditioning Clasic. Eksperimennya terhadap
anjing mengindikasikan bahwa lingkungan dapat mengkondisikan perilaku sebagaimana yang
diharapkan oleh lingkungan. Refleks atau respon keluar sesuai kondisi yang
dipersyaratkan.
c.
Skinner
Menurut
Skinner, bukan stimulus yang menghasilkan respon, tetapi
konsekuensi
(akibat) dari perbuatan yang dilakukan oleh individulah yang menghasilkan
respon, baik yang akan diulang kembali (reinforcement positif) maupun tidak (reinforcement
negatif).
d.
Bandura
Menurut
Bandura, bukan konsekuensi (akibat dari perbuatan) yang menyebabkan pengulangan
perilaku (reinforcement), tetapi adanya kemauan (internal consequence) dari
dalam diri individu. Teori belajar sosial (Social
Learning Theory) yang diperkenalkan Bandura menekankan bahwa meniru atau
meneladani perilaku orang lain merupakan salah satu bentuk internal consequence.
Baik
Skinner maupun Bandura sama-sama menerapkan Behaviour Modification (Modifikasi Perilaku) sebagai cara mengubah
perilaku seseorang oleh eksternal control (counselor), dan mengaitkannya dengan
hal-hal yang menyebabkan perilaku terjadi.
- Intrapsikis
Mazhab
intrapsikis mengedepankan pada proses internal dalam diri individu (process of internal control). Beberapa
tokoh yang termasuk dalam mazhab ini diantaranya adalah:
a.
Sigmund Freud
Freud
memandang pengalaman masa kecil (childhood experience) mempengaruhi
perilaku seseorang.
b.
Carl Gustaf Jung
Menurut
Jung, bukan masa lalu yang mempengaruhi perilaku, melainkan masa depan. Jung
membagi ketidaksadaran ke dalam kesadaran individual dan kesadaran kolektif (collective
unconscious).
c.
Alfred Adler
Adler
mengemukakan bahwa over compensation adalah perilaku orang yang mengatasi rasa
minder dengan sesuatu yang berlebihan. Menurut Adler, rasa minder dapat
dikompensasi (diseimbangkan) dengan dua cara, yaitu kompensasi yang bersifat real dan semu. Kompensasi real misalnya adalah mengembangkan potensi lain
yang dimiliki individu yang merasa minder. Misalnya seorang anak yang secara akademis/
intelegensi kurang baik, tetapi memiliki prestasi di bidang olah raga.
Kompensasi semu misalnya kenakalan yang ditunjukkan seorang anak yang kurang
pandai, karena perasaan mindernya.
d.
Karen Horney
Tokoh
yang muncul pada abad ke-20 ini berpendapat bahwa perilaku manusia dipengaruhi
oleh interaksi dengan individu lain (hubungan interpersonal). Pendapat ini dipengaruhi oleh seorang filsuf, Martin Buber yang berpendapat bahwa “manusia adalah manusia karena ada manusia
lain yang mengelilinginya”.
e.
Sullivan
Menurut
Sullivan, perilaku dipengaruhi oleh pengalaman social dan budaya (social
and cultural experience) dari seorang individu.
- Humanisme
Mazhab
humanisme dapat dikategorikan sebagai mazhab yang relatif baru. Dalam arti,
mazhab ini memandang manusia sebagai satu kesatuan yang terdiri dari berbagai
unsur yang bersinergi.
Beberapa
tokoh yang termasuk dalam mazhab ini antara lain:
a.
Carl Rogers
Tokoh
yang sangat terkenal dalam dunia bimbingan dan konseling ini percaya bahwa baik
faktor genetik dan lingkungan sama-sama memiliki pengaruh dalam pembentukan
perilaku manusia. Rogers
dengan metode EKLEKTIKnya, mencoba menengahi pandangan dari mazhab
behaviourisme (directive) dan intrapsikis (non directive).
b.
Abraham Maslow
c.
Gardner
Perhatiannya
terhadap aspek kecerdasan manusia memberikan pandangan akan kecerdasan jamak (multiple
intellegencies) yang dimiliki individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar