Menurut Kepler kreativitas,
merupakan sesuatu hal yang baru atau memodifikasi hal lama menjadi baru. Suatu
proses yang menunjuk pada aktualisasi diri. Apabila sesorang memilih sesuatu
dalam hidup, itu berarti ada konsekuensi tertentu dari pilihan itu. Orang
dewasa yang sudah matang sebelum memilih suatu pilihan akan mempertimbangkan
pilihan-pilihannya tersebut, apakah ada kebaikannya dan apa kekurangannya.
Proses
pilihan merupakan suatu proses yang mengandung suatu upaya yang sebelumnya
tidak kita ketahui, apa yang harus kita lakukan dan kita tidak tahu apa yang
akan kita hadapi. Kadang-kadang kita berhadapan dengan sesuatu yang baru, kalau
pilihan kita jatuh dimana kita bertindak untuk melakukan sesuatu yang baru.
Sesuatu yang baru itu terkait dengan apa yang menjadikan pengalaman kita untuk
bisa menunjuk yang baru itu. Segala sesuatu yang baru itu selalu bersandar pada
pengalaman masa lalu, pengalaman dari apa yang pernah kita lakukan atau
pengalaman dari apa yang menjadi fakta dalam hidup. Sebagai contoh, apabila
sesuatu yang baru itu muncul maka terjadilah kedudukan dari proses kreatifitas.
Kreatifitas
itu berkenaan dengan hal-hal yang baru. Koestler, didalam bukunya berkisah
tentang Kepler “ bukan matahari yang mengelilingi bumi akan tetapi bumi yang
mengelilingi matahari”, “pasang surut air laut tergantung pada posisi bulan”,
sorang pelaut akan melihat posisi bulan untuk mengetahui apakah pasang itu air
laut itu atau apakah surut air laut sebelum dia melaut. Ini merupakan sesuatu
yang baru, suatu ide yang datang dari bidang ilmu lain. Didalam pernyataannya
ada penggabungan dua bidang ilmu. Berfikir kreatif atau istilahnya Koestler
berfikir biasosiatif, terkait dengan pemikiran yang tidak teratur, baik bukan
pemikiran yang vertikal maupun horisontal, tapi pemikiran yang kesamping (lateral).
Jadi tindakan kreatif dalam berbagai peak experience dalam berbagai
aktualisasi diri itu menimbulkan suatu kreatifitas.
Kreatifitas
itu tidak berfikir pada jalurnya, sifatnya menyebar (divergen), lain
dari pada yang lain, menyimpang dari perilaku normal. Orang yang kreatif itu
selalu mencentuskan ide-ide yang baru (orisinil). Ide kreatif itu adalah suatu
tindakan yang disebut art of creation, menciptakan sesuatu yang baru.
Koestler,
untuk menjadi bisa berfikir kreatif maka kita harus bisa berfikir bisosiatif
artinya kita harus bisa menyimpang dari bidang lain, bahwa posisi bulan itu
mempengaruhi pasang maupun surut air laut dan hal tersebut memang ada
hubungannya, hal itu hanya bisa ditemukan oleh orang yang kreatif. Dan dalam
menemukan penemuannya itu setelah mempunyai pengetahuan dan pemahaman dalam
berbagai bidang ilmu. Dalam aktualisasi diri yang terdapat pengalaman yang
mendalam sekali (peak experience) terkait dengan munculnya kreatifitas
yang lain dari pada yang lain. Ciri-ciri orang kreatif apabila diberi
pertanyaan itu terkadang jawabannya lebih dari satu atau bahkan banyak sekali.
KREATIVITAS VS INTELEGENSI
Percobaan
Kohler, Mengadakan percobaan dengan menggunakan simpanse, simpanse tersebut
dikurung dan di biarkan lapar. Dalam percobaan tersebut makanan (pisang)
diletakkkan berada di luar kurungan, jauh dari jangkauan simpanse tersebut.
Akan tetapi didalam kurungan terdapat dua jenis tongkat panjang dan pendek.
Kemudian yang terjadi adalah simpanse tersebut mencoba kedua jenis tongkat
untuk mencoba meraih pisang yang berada di luar kandang, tetapi tetap gagal.
Usaha simpanse untuk mencoba mendapatkan pisang tidak berhenti begitu saja tapi
kedua jenis tongkat itu dimainkan dan ternyata dapat tersambung, kemudian yanng
terjadi pisang tersebut berhasil diraihnya. Di dalam percobaan Kohler tersebut,
simpanse mendapatkan pemahaman akan keseluruhan situasi yang kemudian menjadi
jawaban akan situasi yang dihadapinya atau insight (pengetahuan yang
sbelumnya belum trepikirkan sama sekali).
Insight
merupakan unsur dari kratifitas, apabila kita berfikir menggunakan belahan otak
kiri atau belahan otak kanan ketika kita memperoleh insight kita
mengetahui pemahaman tahap mana yang harus dicapai. Kreatifitas muncul
bersamaan dengan insight, ibarat dua sisi dari satu keping, melalui
pemahaman dan pembelajaran yang penting karena itu menyangkut meaning full
(penuh dengan makna). Kalau kita memperoleh pemahaman mengenai sesuatu yaitu,
makna yang berhasil kita tangkap. Bermakna kalau itu merupakan bagian
dari pada satu keseluruhan yang kita tangkap posisinya. Kretifitas terdiri
dari beberapa tahapan; pertama yaitu ide, inkubasi (proses pengeraman ide),
iluminasi dan verifikasi.
Aktualisasi
diri tidak berhenti pada satu titik saja, begitupun kreatifitas juga tidak
berhenti pada satu titik saja, potensinya terus menerus berubah, terus menerus
menjadi kekuatan untuk menghadapi perubahan, untuk membangun katabahan,
kepercayaan, mengubah sikap apabila tejadi healthy self actualization.
Memunculkan kreatifitas dalam hubungannya kita dengan dunia, bagaimana kita
memperlakukan orang lain, bagaimana kita memperlakukan anak, istri-suami, guru,
murid dan sebagainya. Semuanya itu merupakan aktualisasi dari potensi yang ada
dalam diri kita.
Healthy
self actualization itu penting sekali diterapkan di sekolah artinya agar
anak didik menjadi anak yang kreatif, Hal ini di dukung oleh pernyataan dari
Mashlow, berikanlah pendidikan melalui seni (Education through art).
Mereka harus mengalami peak experience, sehingga mereka terinspirasi
oleh komposisi-komposisi seni tersebut dan bisa direfleksikan dalam wujud
penerimanya. Aktualisasi tersebut akan mengubah anak yang sepenuh hati, sangat
ingin mendalami, dan kemudian akan menghargai apa yang dia peroleh.
Menurut
sifatnya kreatifitas dibagi menjadi dua yaitu; primary creativeness dan secondary
creativeness. Primary Creativeness, pengalaman yang didapat melalui
inspirasi, ide yang muncul, inkubasi, komunikasi, dan verifikasi. Sedangkan secondary
creativeness, mengekspresikan ide yang berasal dari orang lain, ada
penyulutnya (trigger) dalam mengekspresikan sesuatu.
Tolstoy
penulis termasyur dari Rusia, dalam bukunya War and Peace yang terkenal
di dunia bercerita tentang perang dan damai, merupakan contoh dari primary
creativeness. Di dalam bukunya disampaikan bahwa primary creativeness
tidak muncul dengan sendirinya 10% merupakan ide sedangkan 90% terdiri dari
ketrampilan, komitmen, kerja keras melalui keringat atau transpirasi. Yang
penting sekali dalam kreatifitas harus ada trance dance of self ( Jadi
seakan-akan kita berada di dalam suatu dunia, akan tetapi kita tidak termasuk
dalam dunia tersebut, maksudnya kita begitu memikirkan, menghayati sesuatu yang
begitu mendalam sehingga kita tidak memikirkan diri kita sendiri akan tetapi
memikirkan penghayatan hal-hal yang sedang kita alami dan realitas yang kita
amati). Dan itu yang akan terjadi, kalau kita bisa mengalami peak experience,
pengalaman yang mendalam, pengalaman-pengalaman diperkaya dengan
pengalaman hari ini (total involvement).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar