I) John
Dewey
- Fase Pra Moral atau Pre Conventional
Pada
level ini dilandasi oleh dorongan biologis dan sosial
- Konvensional
Pada
level ini perkembangan moral manusia banyak didasari oleh sikap kritis
kelompoknya
- Autonomous
Pola
perkembangan moral manusia banyak dilandaskan pada pola pikirnya sendiri
II) Piaget
1. Heteronomous (2-6 tahun)
Pada
tahap ini seseorang belum memiliki pendirian yang kuat, sangat labil, mudah
terbawa arus dan terpengaruh. Dalam rangka pendidikan moral anak membutuhkan
bimbingan, latihan dan pembiasaan terus menerus
* Hal ini sesuai dengan Pusat Pengembangan dan
Pendidikan AUD/early childhood education and development center, 2003 yang
menyatakan bahwa anak membutuhkan latihan dan rutinitas.
Melakukan berulang-ulang adalah suatu keharusan dan
kesenangan bagi anak usia dini.
Rutinitas menjadi hal penting dalam pengembangan
kebiasaan yang baik.
* Robert Cloes (2000) menyatakan pada tahun awal
kehidupan anak dibentuk oleh nilai-nilai orang dewasa. Bahkan sebelum anak di
lahirkan, orang tuanya sudah mengungkapkan nilai-nilai mereka yang akan
mempengaruhi anak-anak mereka.
2. Autonomous (12 tahun)
Pada
tahapan ini seorang anak manusia telah memiliki kemampuan sendiri dalam
menentukan segala keputusan sikap dan perilaku moralnya.
III) Kohlberg
1.
Pra konvensional : anak-anak menilai benar atau
salah terutama lewat konsekuensi tindakan.
Tahap
1 : definisi anak mengenai benar salah
menyatakan seseorang mematuhi aturan guna menghindari hukuman
Tahap
2 : berkembangan doktrin sederhana mengenai resiprositas
Cth : kalau tidak mau dicubit, jangan mencubit.
2.
Konvensional : fokusnya terletak pada kebutuhan
sosial dan menggungguli minat individu
Tahap
3 : anak berusaha menjadi “orang yang baik dalam pandangan sendiri dan pandangan
orang lain”
Tahap
4 : Perspesktif sosial lebih di utamakan. Anak memperlihatkan perhatian bukan
hanya dengan konformitas terhadap tatanan sosial tetapi juga mempertahankan,
mendukung dan membenarkan tatanan ini
3.
Pasca konvensional dan berprinsip (tahap 5 dan
6)
orang
mendasarkan penilaian moral pada pada prinsip yang mereka telah pertimbangkan
dan terima prinsip-prinsip tersebut benar secara inheren, bukan cuma dianggap
benar oleh masyarakat .